Judi bola sudah berkembang menjadi permasalahan serius yang menghancurkan kredibilitas olahraga, khususnya sepak bola. Taruhan bola yang nampaknya tidak beresiko ini sekarang menjadi pintu masuk untuk praktek mafia yang dalam, seperti penataan score (match-fixing) dan dampak gelap pada pemain, pelatih, sampai wasit. Dalam beberapa kasus, jaringan mafia yang terturut dalam judi bola memakai beragam langkah untuk pastikan hasil laga sesuai kebutuhan mereka, hingga bikin rugi fans dan melukai beberapa nilai sportivitas.
Penataan score menjadi senjata khusus mafia judi bola untuk mengatur hasil laga. Mereka umumnya menarget pemain atau wasit yang rawan, tawarkan sebagian besar uang sebagai imbalan untuk mempengaruhi jalannya laga. Pada beberapa kasus, penekanan yang diberi bukan hanya berbentuk uang tapi juga teror pada keselamatan individu atau keluarga mereka. Mengakibatkan, laga yang semestinya jalan bersaing dan adil menjadi sekedar pentas drama yang dikontrol oleh mafia.
Kehadiran mafia dalam judi bola berpengaruh dalam ekonomi sepak bola itu sendiri. Club kecil atau liga yang kurang pemantauan kerap kali menjadi target empuk. Praktek ilegal ini menghancurkan rekam jejak persaingan dan turunkan keyakinan sponsor, yang semestinya menjadi tulang punggung keuangan club. Dalam rasio yang semakin lebih besar, keterkaitan mafia bisa merusak ekosistem olahraga keseluruhannya, kurangi ketertarikan fans dan menghalangi perkembangan industri sepak bola.
Untuk menantang supremasi mafia dalam judi bola, dibutuhkan cara tegas dari beragam faksi. Pemerintahan, liga sepak bola, dan aparatur penegak hukum harus kerja sama dalam tingkatkan pemantauan, perkuat peraturan, dan memberi ancaman berat untuk faksi yang terturut. Disamping itu, pembelajaran ke pemain dan warga mengenai dampak negatif dan bahaya mafia judi bola penting untuk memutuskan rantai kejahatan ini. Lewat pendekatan yang lengkap, sepak bola menjadi lagi olahraga yang murni, bersaing, dan penuh semangat sportivitas.